Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sambut Para Malaikat, Warga Rame-rame Nyalakan Obor, Nih Fotonya

Selasa, 28 Juni 2016 – 06:37 WIB
Sambut Para Malaikat, Warga Rame-rame Nyalakan Obor, Nih Fotonya - JPNN.COM
Tampak warga menyalakan obor untuk menyambut para malaikat yang turun ke bumi. Tradisi ini sudah berlangsung di Kesultanan Tidore sejak abad ke-14. FOTO: Malut Post/JPNN.com

”Di zaman dahulu, jelang malam Lailatul Qadar, masyarakat membersihkan diri, lingkungan, rumah dan seisinya. Bahkan setiap rumah menggunakan harum-haruman,” terang Amin.

Di malam yang dalam ajaran Islam dipercaya lebih baik dari seribu bulan itu juga, pintu dan jendela rumah warga dibiarkan terbuka. Sarat makna memang. Sebab dengan begitu, warga ‘mengundang’ para malaikat untuk masuk ke rumah.

Selain itu, uto atau menanam juga bermakna menanam amal dengan membersihkan jiwa agar kelak hasil tanaman tersebut bisa dipetik di akhirat.

”Guto masih mudah ditemui pada tahun 1990-an. Tetapi setelah tahun 2000, tak semua warga melestarikan Guto. Bahkan generasi yang ada saat ini pun mungkin tak tahu apa itu Guto,” kata Amin dengan nada sesal.

Selain memasang Guto, masing-masing warga juga menyiapkan potongan pohon tebu, pisang, dan pohon buah-buahan lainnya di depan rumah mereka. Batangan pohon itu dibuatkan gantungan untuk menggantung ketupat dan beragam jenis makanan lainnya.

”Makanan-makanan tersebut tidak dijual, tapi diberikan kepada orang lain yang menyukainya dengan ikhlas,” ujar Amin.

Apabila seorang warga menyukai makanan yang dipajang tetangganya, ia akan menandai makanan tersebut dengan mengikatkan sapu tangan. Dalam bahasa Tidore, sapu tangan ini disebut songa. Maka makanan tersebut dengan sendirinya menjadi hak milik si pemilik songa.

”Jika sudah terikat sapu tangan, berarti makanan itu sudah jadi milik orang lain. Kemudian si pemilik rumah mengantar sendiri makanan tersebut kepada orang yang menandainya,” tutur Amin.

Tidore memiliki tradisi unik merayakan malam Lailatul Qadar. Yakni menyalakan semacam obor dan tukar menukar makanan antar warga. Tradisi bernama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News