Sambut Ramadan dengan Aqso dan Madina
Kamis, 14 Agustus 2008 – 08:28 WIB
Saat bermain di sinetron Solehah tahun lalu, gaya berbusana Caca bahkan menjadi trend setter. Terutama, jilbabnya. ’’Aku juga kaget. Sampai-sampai, waktu ke pusat perbelanjaan, pedagangnya tawarin aku kerudung salihah. Model kerudung itu yang aku pakai di sinetron,’’ kisahnya.
Padahal, Caca menyanggah, yang terlihat di sinetron tidak lebih dari sekadar akting. ’’Aku selalu pisahkan antara peran dan kepribadian. Contohnya, di sinetron aku pakai jilbab. Keseharian aku kan tidak,’’ terangnya di Jakarta.
Toh, kata Caca, hal itu tidak menjadi beban. Menurut dia, biarkan saja masyarakat menjadi kecewa, namun itulah kenyataan. Dia ingin semua orang sadar bahwa dirinya hanya bekerja dengan berakting. ’’Misalnya, aku dapat peran jadi pembunuh, masa keseharian aku juga harus jadi pembunuh? Kan tidak,’’ terang perempuan yang berperan sebagai Aqso di sinetron yang akan tayang di RCTI itu.
Meski tidak berkerudung, Caca mengaku mengoleksi banyak kerudung di rumahnya. Sebab, itu salah satu modal syuting. Pihak produksi sinetron hanya menyediakan kostum minus kerudung. ’’Aku punya lumayan banyak di rumah,’’ ujarnya.
Bukan hanya Caca, Carissa Putri juga mulai identik dengan akting religius. Pemeran Maria dalam film Ayat Ayat Cinta itu kebagian peran sebagai Safira dalam Aqso dan Madina . ’’Aku berperan jadi orang salihah. Ternyata, banyak juga tantangan jadi orang saleh. Apalagi, Safira selalu diterpa banyak masalah,” tuturnya.
Carissa merasa senang bisa syuting di sinetron kejar tayang kali ini. Alasannya, ibu kandung Carissa, Lily SP, juga ikut bermain sebagai Rika Fahirah, ibu Safira. ”Saya banyak berguru sama Mama karena dia lebih dulu berakting,’’ katanya.