Sampah Belum Diangkut, Anak-Anak Mulai Terjangkit Diare dan Muntaber
jpnn.com - BATUAJI - Sampah dalam perumahan belum semuanya diangkut satuan tugas (Satgas) kebersihan dari kecamatan. Pasalnya sampai Kamis (14/7), sejumlah warga perumahan di wilayah Batuaji dan Sagulung, Batam, Kepulauan Riau, masih mengeluhkan tumpukan sampah.
Warga semakin cemas sebab hujan yang mengguyur kota Batam dua hari terakhir akan berdampak buruk bagi kesehatan mereka.
Warga di kawasan Marina City, misalnya, sejumlah anak-anak mulai terserang diare dan muntaber. Lalat, ulat dan belatung serta binatang yang bersumber dari tumpukan sampah lainnya mulai berkeliaran sampai ke rumah-rumah warga.
"Ada yang mulai gatal-gatal, anak-anak diare dan muntaber. Pemerintah harus ambil tindakan tegas. Jangan anggap sepele masalah ini. Iuran sampah kami bayar loh," ujar Asriadi, warga Perumahan Marina Raya, Marina seperti dikutip dari batampos (Jawa Pos Group).
Warga yang berdiam di sekitaran wilayah Tanjunguncang juga mengeluhkan masalah yang sama. Masyarakat sangat berharap peran aktif pemerintah untuk mengatasi persoalan sampah tersebut. "Sudah dua minggu sampah dari dalam perumahan belum diangkut. Petugas hanya angkut yang di pingggir jalan saja. Apakah warga harus buang lagi sampah-sampah di dalam perumahan ke pinggir jalan supaya diangkut?" tutur Marbun, warga di Tanjunguncang.
Camat Batuaji, Rinaldi M Pane membenarkan masih banyak keluhan warga atas persoalan sampah itu. Namun demikian kata Rinaldi, Satgas dari kecamatan masih bekerja sepanjang hari untuk membereskannya. "Satgas kita masih kerja sepanjang hari, cuman ya karena wilayah kita cukup besar jadi bersabar, dalam minggu ini pasti selesai," ujar Rinaldi.
Pihak kecamatan yang dititik beratkan untuk mengangkut sampah dari perumahan ke TPS sedikitnya menerjunkan 13 unit mobil pikap dan empat becak motor serta 44 petugas memungut sampah dari perumahan. "Semua masih bekerja di lapangan. Semoga semuanya cepat beres dan Batam kembali bersih," ujar Rinaldi. (eja/ray/jpnn)