Sanggam Hutapea Ajak Semua Pihak Berkontribusi Melestarikan Danau Toba
Misalnya, sebut Sanggam Kementerian Pariwisata atau Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Ristek, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersepakat membuat kantor bersama di kawasan Danau Toba.
Menurut Sanggam, keempat kementerian itu punya peranan yang besar dalam pengelolaan kawasan Danau Toba guna memaksimalkan pencapaian rekomendasi Unesco dalam dua tahun terakhir ini.
Misalnya Kemenparekraf menangani peningkatan keterampilan pelaku UMKM Pariwisata dan ekonomi kreatif, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan reboisasi dan pencemaran, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Ristek fokus untuk riset dan penelitian melibatkan pakar dan akademis, dan BUMN menangani sarana dan prasarana di beberapa destinasi di kawasan Danau Toba.
"Untuk pembangunan infrastruktur tentu Kementerian PUPR sudah berkerja," kata Sanggam.
Sanggam pun menekankan sosialisasi kebijakan pembangunan pariwisata yang akan diterapkan perlu dikampanyekan secara masif dengan melibatkan komponen masyarakat seperti sekolah, lembaga keagamaan, tokoh masyarakat dan adat.
"Agar kawasan Danau Toba bisa mendunia, diperlukan peran masyarakat. Kultur yang dimiliki masyarakat Batak dengan sistem kekerabatan marga yang kuat harus menjadi spirit yang kuat untuk membangun kawasan Danau Toba," ujar dia.
Sanggam Hutapea menyakini adanya edukasi yang baik akan membuat masyarakat ambil bagian, bahkan jadi pelaku dan penerima utama dari industri jasa pariwisata.
Menurut Sanggam, tidak ada lagi waktu untuk berdiam diri guna mempertahankan kawasan Danau Toba tetap masuk Unesco. Pasalnya, waktu tersisa dua tahun bukanlah waktu yang lama.(fri/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: