Sanggam Hutapea Ajak Semua Pihak Berkontribusi Melestarikan Danau Toba
Sebab, sejatinya, kata Sanggam Hutapea, saat Kaldera Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark, tiga tahun lalu, semua pihak harusnya sudah menyadari ada tanggung jawab besar yang diemban dalam pengelolaan dan pengembangan kawasan Danau Toba.
Sanggam melihat sejak pemerintah menetapkan Danau Toba menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), diakui pembangunan infrastruktur di kawasan ini sangat gencar.
Namun, menjadikan kawasan Danau Toba sebagai wisata berkelas dunia, bukan hanya bicara membangun infrastruktur, tetapi juga harus menjaga ekosistem dan kelestarian lingkungan kawasan Danau Toba sebagaimana direkomendasikan Unesco.
“Saya melihat kendala pengembangan kawasan Danau Toba selama ini karena stakeholder tidak seirama dalam membangun, menata dan mengembangkan kawasan Danau Toba. Pada hal sinergi antara stakeholder sangat penting, khususnya bagi kepala daerah di kawasan itu agar masing masing Pemda tidak mengedepankan ego wilayah.
Alumnus pascasarjana Universitas Gajah Mada itu menekankan saat ini perlu membangun semangat kebersamaan untuk mengintegrasikan program penataan dan pelestarian kawasan Danau Toba.
“Agar status Taman Bumi Dunia bisa dipertahankan maka dalam kurun waktu dua tahun ke depan, seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan kawasan Danau Toba harus bekerja keras dan satu visi,” ujar Saanggam.
Kantor Bersama
Untuk mempercepat penerapan rekomendasi dari Unesco untuk kawasan Danau Toba, Sanggam Hutapea berpandangan akan lebih baik jika ada sinergi lintas kementerian dan membuat kantor bersama di kawasan Danau Toba.