Sanggam Hutapea Dukung Sandiaga Uno Terkait Upaya Membangkitkan Pariwisata
Menurut penelitian ilmiah, jelasnya, ketika Gunung Toba meletus, dua pertiga penduduk bumi ini musnah.
“Itu penelitian ilmiah, bahkan bisa jadi sejarah DNA ditentukan letusan Gunung Toba ini. Artinya ada rantai DNA yang terputus, ketika Danau Toba terbentuk,” ujar Sanggam.
Dari peristiwa ledakan Gunung Toba yang maha dahsyat itu, Sanggam Hutapea meyakini banyak kisah-kisah besar yang menarik tergali jika dinarasikan dengan cermat dan kuat, sekaligus sebagai promosi yang kuat untuk menarik perhatian wisatawan berkunjung ke Danau Toba.
Bahkan, Tugu-Tugu marga yang berdiri disepanjang sisi jalan di Tapanuli bisa menjadi obyek wisata menarik bagi wisatawan.
Bayangkan, sebut Sanggam Hutapea, bagaimana orang akan tertarik jika dinarasikan bahwa tugu marga itu sebagai catatan untuk mengetahui silsilah dikalangan suku Batak hingga 17 generasi. Tak banyak suku di dunia ini yang punya catatan silsilah hingga 17 genarasi.
“Apa ndak manarik bahwa marga Batak bisa mengetahui silsilahnya hingga 17 generasi hanya dari keberadaan tugu dan bukan kerajaan. Ini yang harus dinarasikan, dijelaskan dan dikemas hingga menarik bagi wisatawan untuk mengetahuinya, pungkas Sanggam Hutapea.
Sanggam pun yakin pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan sektor yang memiliki multiplier effect besar di masyarakat. Pembangunan pariwisata juga akan selalu sejalan dengan pembangunan, mulai dari infrastruktur, telekomunikasi dan lainnya.
Untuk memunculkan anak-anak muda di kawasan Danau Toba agar kreatif mengemas potensi yang ada, Sanggam Hutapea pun mendorong Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno untuk membuka pelatihan-pelatihan bagi di kawasan Danau Toba sehingga masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana memunculkan kreativitas dan mampu berinovasi memanfaatkan platform digital.