Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Santri Dihajar Pakai Barbel hingga Tewas

Jumat, 04 Maret 2016 – 12:37 WIB
Santri Dihajar Pakai Barbel hingga Tewas - JPNN.COM
Para pelaku pengeroyokan sanri hingga tewas. FOTO: Jawa Pos Group

jpnn.com - JOMBANG - Pemeriksaan terhadap 13 santri yang menjadi tersangka pengeroyokan hingga menewaskan santri rekan mereka  Abdullah Muzakka Yahya, 15, di Jombang, Jawa Timur berlanjut. Kemarin (3/3) petugas Badan Pemasyarakatan (Bapas) Lapas Kelas II B Jombang berada di mapolres untuk mendampingi para tersangka yang tercatat sebagai santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang.

''Seperti kami katakan sebelumnya, kami akan bekerja sama dengan bapas dalam penyidikan. Sebab, mayoritas tersangka masih di bawah umur,'' terang Kasatreskrim Polres Jombang AKP Wahyu Hidayat kemarin. 

Menurut Wahyu, hal itu dilakukan untuk menjaga kondisi mental dan psikis para tersangka. Kehadiran petugas bapas diharapkan membantu penyidik. Hasil penelitian dari pembimbing kemasyarakatan bisa menjadi pertimbangan jaksa penuntut umum (JPU) dan hakim dalam memutus perkara tersebut. 

Keterlibatan bapas dalam kasus pengeroyokan yang melibatkan anak di bawah umur juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Hingga kemarin petang, petugas bapas terus mendampingi 13 tersangka di ruang satreskrim. 

Para tersangka itu adalah MIA, 17, asal Bojonegoro; KAB, 18, asal Bondowoso; KL, 16, asal Pontianak; IR, 18, asal Pasuruan; AZA, 16, asal Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim); LK, 16, asal Bandar Lampung; MA, 17, asal Kalimantan Barat (Kalbar); NH, 18, asal Sampang, Madura; KA, 18, asal Sumenep, Madura; DJ, asal Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara); AWB, asal Lamongan; TZ, asal Pangkalan Bun, Kalteng; AF, 14, asal Tuban.

Sebelumnya, para pelaku mengeroyok korban, Muzakka, hingga akhirnya tewas. Mereka tidak hanya menggunakan tangan kosong ketika menghajar korban. Mereka ternyata juga menganiaya santri asal Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Jember, itu menggunakan benda lain. Termasuk memakai barbel seberat 10 kilogram dan ikat pinggang. 

Berdasar hasil pemeriksaan penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jombang, alat-alat tersebut sempat dipakai untuk melukai Muzakka. Barbel yang kini sudah diamankan penyidik sebagai barang bukti sempat menghajar punggung korban. Sedangkan ikat pinggang diduga dipakai untuk mengalungi leher korban.

Akibat penganiayaan itu, korban mengalami sejumlah luka lebam. Dari mulutnya, keluar busa. Korban kejang-kejang hingga akhirnya meninggal setelah dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Airlangga, Jombang. 

JOMBANG - Pemeriksaan terhadap 13 santri yang menjadi tersangka pengeroyokan hingga menewaskan santri rekan mereka  Abdullah Muzakka Yahya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News