Sarah Palin Diserbu Kampanye Hitam
Senin, 08 September 2008 – 08:55 WIB
Foto-foto yang dibumbui dengan eksploitasi glamour foto mantan ratu kecantikan itu berkembang di tengah kampanye hitam, setelah dia dinobatkan menjadi pendamping calon presiden John McCain. Salah satunya foto palin menggunakan rok mini dan sepatu stilito (hak tinggi) sangat melecehkan imej keseriusan Palin sebagai politisi. Ada juga foto Palin hanya berbalut bikini yang bergambar bintang layaknya bendera Amerika. Dia gambarkan berpose dengan memegang senapan.
Juru bicara dari Partai Republik Barbara Brunton, mengatakan kepada The Mail (7/9), itu adalah kampanye hitam yang dilancarkan kepada Palin oleh lobi liberal. ”Foto-foto yang beredar itu tak lebih dari fitnah yang keji,” ujarnya. ”Musuh politik kami dengan mudahnya menempatkan kepala Palin diatas tubuh orang lain. Sangat mudah dilakukan dengan photoshop. Tujuannya untuk merendahkan karakternya dan mengentikan orang untuk menghargai dia,” paparnya.
Selain foto-foto palsu, dalam majalah Amerika National Enquier memuat gosip Palin memiliki hubungan gelap dengan seorang pria tanpa nama. Namun dalam sebuah situs nama PIL Palin dketahui sebagai Scott Richter, 44, pemilik sebuah perusahaan properti yang memiliki hubungan kerjasama dengan suaminya Todd Palin.
Mantan istri Richter adalah Debbie seorang juru kampanye. Debbie membantah adanya hubungan antara Sarah Palin dengan mantan suaminya. ”Saya bisa pastikan 1000 persen, bahwa Sarah palin tidak pernah ada affair dengan mantan suami saya,” ujarnya geram.
Di kampung halamannya di Wasilla Alaska, warga lokal menanggapi berbagai gosip dalam diam. Berbagai pandangan miring juga berkembang di sana. Penduduk lokal Anne Kilkenny yang mengenal Palin selama hidupnya mengatakan bahwa Palin adalah perempuan yang pandai menyimpan rahasia. Seperti menyembunyikan kehamilannya selama tujuh bulan. ”Saya tidak habis pikir kenapa dia melakukan itu,” ujarnya.
Seorang warga lainnya yang kenal dengan Palin mengatakan masih banyak hal buruk yang bisa keluar. Namun orang-orang takut berbicara karena dia adalah perwakilan Alaska. ”Warga Alaska tidak ingin membuat atau melakukan sesuatu yang bisa membuat negara bagian ini buruk,” ujarnya. ”Palin telah membuat banyak langkah. Dia bukan malaikat dan dia memiliki musuh disepanjang perjalanannya,” tambah dia.