Sarah’s Bag Itu
Jumat, 28 Desember 2018 – 05:15 WIB
Wajar.
Semua peradaban bertemu di serambi itu. Kemajuan ekonomi, hiburan, ilmu, semua ada di situ.
Saya ingat isteri. Mau diberi oleh-oleh apa.
Rasanya sudah lima tahun. Tidak pernah memberikan kado untuk ibunya anak-anak saya itu.
Kalau tidak istimewa saya memang tidak mau membeli oleh-oleh. Biarlah istri belanja sendiri.
Dia sudah pandai belanja: di Tanah Abang dan Pasar Santa. Kalau di Surabaya belanjanya selalu di Jembatan Merah. Atau Pasar Soponyono.
Terakhir, waktu di Paris. Saya beri dia kado. Gara-gara heran: kok di luar toko tas itu banyak orang antre panjang. Mengular.
Di Hermes. Di SVL. Di Dior. Saya tersedot untuk antre. Tanpa sengaja.