Saran Keluarga Besar Pelajar Islam buat Pemerintah Selesaikan Masalah Wamena
jpnn.com, JAKARTA - Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII) mengharapkan pemerintah segera menyelesaikan kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua melalui pendekatan kemanusiaan dan keadilan secara holistik. Menurut Ketua Umum Pengurus Besar KBPII Nasrullah Larada, pendekatan keamanan yang represif tidak selalu tepat untuk menyelesaikan permasalahan di Papua.
"Karena itu, perlu didorong pendekatan keamanan yang preventif, terutama untuk memastikan tidak meluasnya kerusuhan dan memastikan tersampaikannya bantuan kemanusiaan kepada warga negara yang membutuhkan," ujar Nasrullah di Jakarta, Senin (30/9).
Nasrullah juga mengimbau para tokoh masyarakat dari berbagai daerah, terutama yang bersinggungan dengan kejadian di Wamena, untuk menahan diri dengan tidak membuat pernyataan dan sikap yang dapat memicu konflik lebih dalam. Selain itu, dia mengharapkan para tokoh masyarakat dan agama juga bisa memberikan keteladanan dalam menciptakan suasana damai.
"Kami juga mengimbau segera dilakukan dialog mewakili golongan dan suku bangsa yang bersinggungan dengan kondisi di Wamena, baik dilakukan di Papua maupun di Jakarta, untuk meredam suasana dan mencari solusi untuk kehidupan bernegara yang lebih baik," ucap Nasrullah.
KBPII dalam pernyataan sikapnya juga meminta pemerintah pusat maupun daerah memberikan jaminan keamanan dan keselamatan kepada seluruh elemen dan lapisan masyarakat tanpa membedakan suku, agama dan golongan. Selain itu, KBPII juga menyerukan kepada seluruh anggotanya terus menjalin tali silaturahmi dan membangun dialog.
"Warga KBPII di seluruh Indonesia, terutama di Papua, agar dapat berupaya menjalin silaturahmi dan dialog antarkelompok yang berada di Wamena dan Papua pada umumnya, untuk menjaga kedamaian dan keutuhan NKRI. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan pertolongan dan kasih sayang kepada bangsa Indonesia, memberikan kedamaian dan kesejahteraan bagi warga negara Indonesia," pungkas Nasrullah.(gir/jpnn)