Sarjana-Sarjana Tangguh yang Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (2-Habis)
Riski pun Tinggal Sendiri di Aula SekolahKamis, 02 Februari 2012 – 00:02 WIB
Di pagi hari, jika mereka belum mendapati Riski di ruang kelas, siswa mendatangi dia di "mess". Mereka bersama-sama memanggil nama Riski dengan sebutan "Ibu Guru" untuk segera keluar dan memberi mereka pelajaran. "Saya benar-benar trenyuh," tuturnya.
Para siswa itu juga rela berjalan kali berkilo-kilometer untuk sampai di sekolah. Banyak di antara mereka yang bertelanjang kaki, bersandal jepit, atau sepatu kebesaran. "Bekalnya adalah selembar buku dan sebatang pol bolpoin atau pensil," ungkap Riski.
Dorongan lain yang membuat Riski bisa bertahan dan melupakan kesendiriannya adalah respons masyarakat sekitar sekolah. Kenyataan bahwa antara dia dan masyarakat berbeda keyakinan tidak menjadi penghalang.