Satan Java Sukses Sukses Besar di Melbourne
jpnn.com - jpnn.com - Kerja kompak Kementerian Pariwisata bersama seniman Garin Nugroho dalam mempromosikan Wonderful Indonesia sukses "menggoyang" Melbourne, Australia.
Ribuan orang memberikan standing ovation untuk pentas Satan Java, 24-26 Februari 2017 di Arts Centre Melbourne. Garin Nugroho dan tim Wonderful Indonesia layak diberi emoji bergambar tiga jempol.
"Animo penonton luar biasa. Setiap harinya ada 2000 penonton yang hadir di Arts Centre Melbourne. Promosi Wonderful Indonesia sangat mengena di sana," terang Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana, yang didampingi Kasubid Festival Pasar Asia Pasifik, Titik Lestari, Minggu (27/2).
Di Melbourne, Satan Java memang tampil sangat atraktif. Gabungan film bisu yang diiringi gamelan dengan komposer Rahayu Supanggih itu dibungkus dengan kreasi yang keren.
Racikan kerennya terlihat jelas dari penggabungan kreasi seni dua benua, Asia dan Australia. Tak hanya film bisu dan gamelan, Melbourne Symphoni Orchestra yang dipimpin Iain Grandage juga ikut digandeng. Hasilnya? Satan Java dianggap karya spektakuler lantaran mampu meneribos batas-batas lazim dunia seni. Nama Wonderful Indonesia pun ikut terangkat.
"Ribuan penonton memberikan standing ovation selama lima menit. Mereka terhibur dengan kemasan seni budaya keren khas Indonesia," ucap Pitana.
Setelah masyarakat Melbourne terhibur, "virus" Wonderful Indonesia" pun jadi makin mudah disebar di Negeri Kangguru. Apalagi, 60 persen wisman ke Indonesia karena culture atau ingin merasakan atmosfer budaya lokal. Sisanya, 35 persen faktor alam atau nature, dan 5 persen man made, atau wisata yang di-create orang, seperti sport event, MICE, show music dan lainnya.
“Satan Java sangat sempurna. Culture sangat dalpat. Karena itu value-nya akan berimbas pada destinasi yang dipromosikan di sana,” ujar dia.