Satan Java Sukses Sukses Besar di Melbourne
Seperti diketahui, Australia menjadi pasar pariwisata yang seksi bagi Indonesia, terutama Bali. Kunjungan wisman Australia ke Indonesia seperti tak pernah putus, bahkan tak terpengaruh pasang surut hubungan diplomatik. Bahkan menurut Menpar Arief Yahya, jumlah wisman asal Australia naik pesat, dan menempati posisi ketiga, setelah Tiongkok dan Singapore.
Menurut Arief Yahya, people to people relationship jauh lebih kuat dan mengakar daripada isu-isu politik. Dan faktanya, sudah banyak warga Australia yang menjadikan Bali sebagai second home mereka.
Letak geografis dan kedekatan budaya menjadikan warga Australia betah berlama-lama tinggal di Bali.
Pulau Dewata itu ibarat surga bagi meteka. Hanya perlu beberapa jam terbang, warga Australia langsung bisa menikmati suasana negeri tropis, pantai yang eksotis, kuliner yang lezat dan keramahtamahan penduduk lokal.
Karenanya, Menpar Arief Yahya langsung melakukan "serangan" tajam lewat Satan Java. Masyarakat Melbourne ‘diguyur’ informasi lebih banyak lagi tentang destinasi baru yang dirasa pas untuk wisman Australia .
“Turis Australia suka dengan tantangan di tepi pantai. Senang dengan ombak dan surfing. Kita punya banyak spot baru, dari Banyuwangi, Mentawai dan Nias. Yang penasaran, silahkan datang ke sana,” terang Menpar Arief Yahya.
Bagi yang ingin melihat destinasi keren selain Bali, ada 10 destinasi prioritas yang siap menyapa. Dari mulai Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Pulau Seribu Jakarta, Borobudur Jateng, Bromo Jatim, Mandalika Lombok, Labuan Bajo Komodo, Wakatobi Sultra dan Morotai Maltara, semua ikut dipasarkan di Satan Java.
“Yang suka wisata bahari, ini surganya karena 7 dari 10 top destinasi itu memang dikemas untuk wisata bahari. Dari mulai Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Labuan Bajo, Mandalika, Wakatobi, Kepulauan Seribu dan Morotai, baharinya kuat-kuat. Sudah world class,” jelasnya. (jpnn)