Satgas Covid-19: Dalam Sebulan Seribu Nyawa Melayang karena Masyarakat Memilih Berlibur
Melihat lebih dekat perkembangan dari bulan ke bulan, pada empat bulan pertama peningkatan cenderung tajam hingga mencapai 70 persen.
"Masa-masa ini Indonesia dihadapkan pada pandemi yang secara tiba-tiba, dan tengah melakukan percepatan penangananan, salah satunya denga kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)," imbuh Wiku.
Kemudian pada Juli menuju Agustus 2020, kasus kematian sempat mengalami penurunan. Namun pada Sepetember, kembali meningkat secara signifikan mencapai 46 persen atau 1.048 kasus. Peningkatan ini dikarenakan kontribusi adanya periode libur panjang 15-17 Agustus dan 20-23 Agustus 2020. Kasus kematian kembali menurun pada kurun Oktober dan November, tetapi meningkat pada Desember 2020 hingga Januari 2021.
Peningkatan ini juga seiring dengan adanya periode libur panjang Natal dan Tahun Baru. Secara jumlahnya, dari November 2020-Januari 2021, 4.252 kasus atau meningkat lebih dari 100 persen dibandingkan Oktober 2020.
"Ini artinya terdapat implikasi kematian dari setiap event libur panjang," lanjut Wiku.
Sebagai perbandingan, pada bulan-bulan tanpa periode libur panjang, jumlah kematian antara 50-900 kasus. Sementara pada bulan-bulan dengan libur panjang, jumlah kematian meningkat tajam mencapai seribu sampai dua ribu orang.
Wiku meminta masyarakat bijak dalam menyikapi libur panjang karena secara langsung mempengaruhi jumlah orang yang meninggal.
"Bayangkan dalam sebulan, kita bisa kehilangan lebih dari seribu nyawa hanya karena memilih melakukan perjalanan dan berlibur," kata Wiku.