Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Membuka Diri Melakukan 3T
Sementara itu, ia mencatat dampak libur panjang beberapa waktu lalu yang menyebabkan hunian tempat tidur rumah sakit menjadi sangat tinggi akibat tingginya jumlah kasus.
Untuk itulah, Satgas Penanganan COVID-19 mendorong masyarakat untuk juga membuka diri dalam pelaksanaan 3T, yaitu dengan memeriksakan diri ketika merasa bergejala atau setelah melakukan perjalanan dari zona merah dan mungkin juga setelah terlibat kontak erat dengan orang yang sudah dinyatakan positif COVID-19.
Kemudian, selanjutnya disarankan juga untuk memberikan informasi yang benar ketika petugas kesehatan melakukan penelusuran kontak terhadap orang-orang yang mungkin menjalin kontak erat dengan pasien COVID-19.
Berikutnya adalah dengan segera melakukan isolasi mandiri jika terinfeksi COVID-19 tanpa ada gejala, atau dengan melakukan perawatan di rumah sakit jika gejala yang dialami adalah berat.
"Jadi kalau dia positif, dia harus dikarantina atau diisolasi, bisa isolasi mandiri, bisa isolasi yang disediakan pemerintah kalau dia tidak bergejala. Namun, kalau dia bergejala dan gejalanya cukup berat, maka dia dibawa ke rumah sakit," katanya.
Ketiga dorongan tersebut ditujukan agar makin cepat orang-orang yang terinfeksi COVID-19 ditemukan, maka makin cepat juga penanganan yang dapat diupayakan sehingga penyebaran COVID-19 di tengah masyarakat dapat segera diputus.
"Kami mencoba menemukan orang-orang ini dalam posisi dia masih sakit dalam kondisi yang ringan gejalanya agar kemudian bisa disembuhkan dengan sempurna," katanya.
Bahkan penyembuhannya itu kemungkinan tidak menggunakan obat, tetapi menggunakan istirahat yang bagus, meningkatkan daya tahan tubuhnya, dengan melakukan olahraga, atau minum obat-obat untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. (ant/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi: