Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Satu Bulan Sebelum Wafat, Hasyim Muzadi Memberi Isyarat

Kamis, 16 Maret 2017 – 16:51 WIB
Satu Bulan Sebelum Wafat, Hasyim Muzadi Memberi Isyarat - JPNN.COM
Hasyim Muzadi dimakamkan di tempat sesuai keinginannya. Foto: Desyinta Nuraini/JawaPos.com

jpnn.com, DEPOK - Makam alternatif yang disediakan keluarga KH Hasyim Muzadi akhirnya tidak jadi digunakan. Pasalnya, jenazah mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu sudah di lokasi pemakaman di Pondok Pesantren Al Hikam II, Beji, Depok, Jawa Barat, Kamis sore (16/3).

Kerabat Hasyim yang mengurus pemakaman, Idzofi mengatakan, pusara alternatif yang coba dibuat di halaman Masjid Al Hikam II belum bisa rampung. "Belum selesai, belum dalam galinya. Jenazah sudah di perjalanan tadi," ujarnya.

Untungnya, pusara awal yang sempat digenangi air bisa diatasi. Pusara yang dipilih langsung Hasyim untuk menjadi tempat peristirahatan terakhirnya itu sebelumnya sudah diakali dengan menggunakan pompa penyedot dengan tanah yang dicampuri pasir. "Sudah rapi," ucapnya.

Dikebumikan di Pondok Pesantren Al Hikam II, Beji, Depok, menjadi wasiat terakhir Kyai Hasyim Muzadi. Kiai Hasyim bahkan sebelum wafat sempat menunjuk langsung tempat dia akan dikebumikan.

Menantu Hasyim Muzadi, Arif Zamhari mengatakan, mertuanya sempat menyampaikan tidak mau dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) jika wafat nanti. Dia menginginkan dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Al Hikam II yang terletak dekat kediamannya. Tepat menghadap ke masjid Al Hikam.

"Beliau sejak awal menunjuk tempat itu langsung, satu bulan sebelum beliau meninggal, pakai kursi roda jalan pagi-pagi beliau menunjuk tempatnya langsung. Saya rasa itu isyarat," ujar Arif.

Hasyim juga tak mau dirawat di Rumah Sakit. "Saya mau meninggal di pesantren," ucap Arif mengingat perkataan mertuanya itu. (dna/jpg/jpnn)

 

Makam alternatif yang disediakan keluarga KH Hasyim Muzadi akhirnya tidak jadi digunakan. Pasalnya, jenazah mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close