Satu Keluarga di Labuhanbatu Hilang Diterjang Banjir Bandang
jpnn.com, LABUHANBATU - Badan SAR Provinsi Sumatera Utara masih mencari satu keluarga yang hilang akibat banjir bandang yang menerjang Desa Hatapang, Kecamatan Na IX-X, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, Minggu (29/12) dini hari lalu.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo, korban satu keluarga yang hilang tersebut masing-masing Ahmad Albar Sipahutar (Kepala Keluarga), Cahaya Nasution (Istri), Reni Yana Sipahutar (anak), Irul Sipahutar (anak) dan Reja Sipahutar (anak).
"Informasi yang kami terima, petugas dari Badan SAR Provinsi Sumatera Utara hari ini (Senin) dijadwalkan akan melanjutkan pencarian dan pertolongan para korban satu keluarga yang hilang menggunakan bantuan helikopter sekaligus untuk menyisir lokasi terdampak banjir," ujar Agus di Jakarta, Senin (30/12).
Agus juga menginformasikan, Bupati Labuhanbatu Utara Khairuddin Syah Sitorus bersama tim gabungan yang terdiri dari unsur TNI, Polri, BPBD dan masyarakat, telah berhasil mencapai Desa Hatapang, pada Minggu (29/12) pukul 17.00 WIB.
Desa ini sebelumnya dilaporkan sempat terisolir setelah terdampak banjir bandang yang menerjang. Jalan utama yang sebelumnya tertutup beberapa jenis material berupa lumpur, bebatuan, potongan batang pohon hingga puing bangunan, berhasil dibersihkan tim gabungan dengan mengerahkan alat berat.
"Hasil pendataan sementara, 20 unit rumah hancur/rusak berat, 6 rumah hanyut, satu jembatan rusak, akses sinyal seluler tidak ada," ucapnya.
Adapun nama pemilik rumah rusak berat akibat banjir yang sudah terdata antara lain, Udin (52), Saddam (56), Julian Ritonga (65), Anisa Lubis (60), Langit Naibaho (55), Anas Sipahutar (60), Inel (45), Iman (56), Maksum (55), Egi (35), Nurdin 51), Dapot Munthe (46), dan Monang Munthe (50).
Banjir diduga terjadi akibat penggundulan hutan secara liar, ditambah faktor tingginya curah hujan juga menyebabkan satu keluarga hilang.(gir/jpnn)