Satu Keluarga Tewas Disambar Petir
Amelia mengaku menyaksikan kakaknya, Ardiansyah, pamannya Darwan dan tantenya Nurbaya mengembuskan napas terakhir.
Ayah Amelia, Khaeruddin juga tampak shock. Namun ia berusaha menjawab pertanyaan wartawan. "Saya hanya bisa menerima keadaan. Harus merelakan kepergian kelarga saya. Namun syukur, Allah masih menyelamatkan Amelia," ucap dia menitihkan air mata.
Ketiga korban pun langsung divisum di Puskesmas Baring. Dari hasil pemeriksaan Polsek Segeri, ketiga korban mengalami luka bakar di tubuhnya. Pemakaman untuk para korban menurut para kerabat pun diperkirakan akan dilakukan pada siang ini mengingat ada sejumlah keluarga yang dari luar daerah ditunggu.
Kapolsek Segeri, Iptu Achmad Nur, mengatakan korban Nurbaya mengalami luka di kepala dan muka hitam akibat luka bakar. Darwan mengalami luka bakar di sejumlah tubuhnya dan keluar darah dari telinga. Sedangkan Ardi, mengalami luka memar di punggung.
"Kita mencoba untuk melakukan otopsi terhadap korban. Tetapi pihak keluarga menolaknya dengan alasan kejadian murni adalah musibah," ucap dia.
Selain di Segeri, petaka petir juga terjadi di Bungoro. Alwi (50), warga Kampung Baru, Bungoro menjadi korban. Kronologi kejadiannya pun hampir sama dengan kejadian di Segeri yakni disambar petir di sawah.
Dandim 1421 Pangkep, Letkol Arh Syaeful menjelaskan saat itu, Alwi yang berprofesi sebagai petani sedang menanam bibit dan langsung tersambar petir.
"Alwi menanam padi di sawah. Karena hujan deras dan disertai petir, korban langsung disambar. Tidak ada waktu untuk menyelamatkan korban karena meninggal langsung di TKP. Korban pun mengalami luka hangus di seluruh tubuhnya," jelasnya. (fjr)