Satu Korban Ditemukan Membusuk, 29 Masih Terkubur
jpnn.com - SIAU – Para korban hilang bencana di Desa Nameng Kecamatan Siau Barat Utara (Sibarut), Kepulauan Sitaro, Sulut, Sabtu pekan lalu, memang benar terkubur di dasar laut. Setelah sekira tiga jam lebih melakukan pencarian, akhirnya korban hilang bernama Adonika Sidangoli (47) jenis kelamin laki-laki ditemukan dalam kondisi membusuk.
Tidak mudah menemukan jenazah tersebut. Sebab, medan pencarian sangat berat. Saat penyelaman dilakukan, tidak ada tanda-tanda manusia terlihat dalam laut. Yang ada hanya material bandang berupa pohon, lumpur, dan bebatuan.
“Tim penyelam tak melihat tanda-tanda keberadaan korban dalam laut. Meski penglihatan dalam air mulai jelas, tetapi yang ada hanya material bandang saja,” ungkap Kepala Kantor SAR Manado Suyanto Samijan, kemarin.
Para korban diduga benar-benar terkubur utuh dalam laut. Tak ada sepenggal tubuh manusia pun yang kelihatan. Pengakuan penyelam, timbunan material memang sangat dashyat. Batu dan lumpur terlihat berbaris rapi menumpuk.
Lebih mengejutkan, mereka menemukan pohon dengan ukuran sangat besar yang masih utuh dengan cabang di lokasi. Tim SAR memutuskan menarik batang pohon itu dengan menggunakan KMP Lokongbanua. Alhasil, tak berselang lama jenazah Adonika mengapung. “Korban ditemukan setelah tim menarik batang pohon di dalam laut,” ujar Samijan.
Ia mengakui, kemungkinan besar semua korban telah tertimbun bersama material dalam laut. Sebab, jika hanya terseret ke laut, dalam waktu 18 jam, jenazah pasti sudah mengapung.
“Tapi ini sudah 3 hari belum mengapung. Para korban kemungkinan besar masih tertimbun dalam laut bersama kapal,” jelasnya.
Ia berjanji, akan berusaha sekeras mungkin agar semua korban ditemukan. “Kita berusaha menemukan korban. Besok pagi (red, hari ini), kita akan melakukan upaya evakuasi lagi,” tandasnya.