Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Satya Konvalesen

Oleh: Dahlan Iskan

Selasa, 23 Maret 2021 – 05:19 WIB
Satya Konvalesen - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Di PMI-lah plasma Konvalesen itu diambil. PMI Surabaya memiliki lima mesin pemroses darah.

Sebelum ada Covid mesin itu banyak menganggur. Transfusi plasma sangat jarang dilakukan.

Dulu, mesin itu baru bermanfaat kalau ada yang perlu transfusi plasma penyakit tertentu. Misalnya HIV. Bahkan saat ada wabah Ebola tidak sampai ada yang harus transfusi plasma Ebola.

Barulah ketika ada Covid mesin pemroses darah itu kerja keras. Terutama setelah RSPAD Gatot Subroto berhasil menjadi perintis dimulainya pengobatan konvalesen pertama di Indonesia.

Beda dengan donor darah, donor konvalesen itu perlu waktu hampir satu jam. "Caranya seperti cuci darah," ujar Eddy.

Pendonor duduk di sebelah mesin. Darah pendonor dialirkan ke mesin itu. Hanya untuk diambil plasma konvaselennya. Unsur darah lainnya kembali masuk tubuh.

Semua itu memakan waktu 45 menit. Lalu tunggu 30 menit lagi sebelum pergi - -untuk kehati-hatian.

"Setelah yang pertama itu hampir tiap dua minggu sekali saya donor konvalesen," ujar Satya.

Sebelum ada Covid-19, mesin itu banyak menganggur. Transfusi plasma sangat jarang dilakukan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News