Saya Ingin Jadi Presiden Satpam
jpnn.com - KOMISARIS Jenderal (Komjen) Oegroseno mulai Selasa (4/3) tak lagi menduduki jabatan Wakapolri. Lulusan Akademi Kepolisian 1978 itu telah memasuki masa pensiun
Selama di kepolisian, pria kelahiran Pati, Jawa Tengah, 17 Februari 1956 itu pernah mengemban jabatan penting dan strategis. Antara lain, Karo Ops Polda Metro Jaya, Wakapolda Bangka Belitung, Kapolda Sulawesi Tengah, Kepala Divisi Propam Polri, Kapolda Sumatera Utara.
Sebelum menjabat Wakapolri, Oegro -begitu biasa pria bertubuh tegap ini disapa- pernah dipercaya sebagai Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri dan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Mabes Polri. Lantas, ke mana Oegro setelah pensiun?
Ternyata, pria yang selama 36 tahun mengabdi di Korps Bhayangkara itu tak ingin jauh-jauh dari persoalan keamanan. Tapi, ia ingin tetap mendapat penghasilan dari profesi barunya nanti. Simpelnya, Oegro ingin menekuni bisnis jasa pengamanan dengan menghasilkan satuan pengaman (satpam) terlatih.
Lebih jauh tentang langkah Oegro setelah pensiun, berikut petikan wawancara dengannya di Mabes Polri;
Setelah tak lagi menjabat Wakapolri, apakah Anda akan tetap memberikan masukan kepada institusi yang telah membesarkan Anda ini?
Niat sebelum menjadi polisi sudah begitu. Berarti sampai mati seperti itu.
Caranya?
Kita akan berikan masukan secara tertulis kepada Kapolri. Kepada rekan di lapangan kan butuh informasi. Komunikasi itu tetap dibangun. Pensiun itu bukan turun (jabatan). Keliru kalau pensiun (dibilang) turun ya. Kalau main game, itu levelnya tambah tinggi. Sudah pernah melewati level 1 sampai 36 kan? Sekarang level 37, harus lebih bagus. Tantangannya lebih banyak.
Apa sudah punya kesibukan lain setelah ini?
Kalau informil belum. Yang jelas saya ingin kembangkan satpam-lah. Satpam itu bagian dari Undang-undang nomor 2 tahun 2002. Satpam itu belum dikelola dengan sangat baik. Dikelola baik sudah, tapi belum dikelola dengan sangat baik.