Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Saya Ingin Jadi Presiden Satpam

Selasa, 04 Maret 2014 – 19:43 WIB
Saya Ingin Jadi Presiden Satpam - JPNN.COM
Komjen (pol) Oegroseno (tengah menunjuk ke arah tertentu) ketika masih menjadi Wakapolri saat meninjau lokasi penembakan terhadap anggota polisi di depan KPK, September 2013. Foto: Ricardo/JPNN.Com

Kemarin sebelum saya berhenti, masih ditemukan perusahaan jasa pengamanan ini ijazahnya palsu semua. Saya ambil kesimpulan berarti teroris bisa masuk kalau kita tidak kelola dengan baik. Karenanya saya ingin menjadi Presiden Satpam.

Mekanisme yang rilnya seperti apa?
Jadi begini, nanti satpam se-Indonesia harus ada data, sertifikasi dan kompetensinya. Nanti kitalah yang adakan koordinasi dan pengawasan bersama Polri. Kita tetap berikan terbaik supaya mitra kita, kawan kt terdekat itu satpam itu kita kelola. Ini belum sangat baik.

Apa obsesi anda ingin menjadi presiden satpam itu?
Obsesi saya nanti, ada anggota satpam yang duduk di Komisi III DPR. Anggota satpam loh, bukan kepolisian, bukan Oegroseno.  Kalau 500 ribu satpam di Indonesia milih rekannya untuk menjadi anggota DPR, maka jadi. Ini aset. Anda bisa bayangkan seorang anggota satpam memikirkan dirinya untuk bisa komunikasi dengan Kapolri.

Sebelum pensiun sudah kita bicarakan dengan rekan-rekan. Itu obsesi saya sejak jadi Kapolda. Tidak ada lagi satpam yang jadi tukang parkir, jadi tukang antar minuman, tidak ada.

Sertifikasi satpam yang diinginkan itu seperti apa?
Tetap tidak bisa lepas dari kepolisian. Bagaimana pengamanan TKP (tempat kejadian perkara), bagaimana kalau ditemuan bom, bagaimana identifikasi orang yang menjadi DPO (Daftar Pencarian Orang). Karir dan gaji merea harus jelas. Selama ini satpam buat bulan-bulanan. Satpam itu lini terdepan, semua titik ada satpamnya.

Soal lain. Apa tertarik untuk menjadi Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi?
Saya belum berpikir ke situ. Karena itu kan masih berangan-angan. Yang  penting begini, dimana pun kita berada adalahh untuk negara dan bangsa. Negara dan bangsa butuh pemikiran kitalah. Jangan selalu digerogoti uang (negara dengan) korupsi, itu yang kita paling benci di seluruh dunia itu korupsi.

Apakah ada penawaran untuk menjadi Komisioner KPK?
Itu kan (harus melewati) mekanisme. Tidak ujuk-ujuk kan?

Tapi tertarik atau tidak?
Semua bidang yang tidak membebani kepada negara, itu cita-cita mengabdi kepada negara dan bangsa melalui Polri. Itu tidak pernah saya surut.

KOMISARIS Jenderal (Komjen) Oegroseno mulai Selasa (4/3) tak lagi menduduki jabatan Wakapolri. Lulusan Akademi Kepolisian 1978 itu telah memasuki

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close