Saya Sempat Kalang Kabut
Minggu, 23 Oktober 2011 – 20:50 WIB
Anda dari dunia kampus dan sekarang di pemerintahan. Sudah siap?
Bagaimana visi dan misi Anda untuk mengembangkan budaya?
Selain visi dan misi yang tepat dan secara konkrit bersama, tentunya akan dipikirkan bersama melalui rembuk-rembuk budaya. Kalau gagasan saya mengenai itu, kalau untuk visi tentu bagaimana menciptakan budaya kita menjadi tangguh, yang bermartabat, yang berdaulat. Artinya menjadi miliki masyarakat bersama dan juga dihormati di tingkat dunia. Tentunya tetap berlandaskan pada UUD 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan prinsip-prinsip yang melandasi jatidiri kita. Kemudian, ke depan juga bagaimana misi untuk turut serta agar kebudayaan Indonesia bisa berkontribusi pada agenda pembangunan kebudayaan di dunia.
Caranya?
Tentunya kita harus berupaya dulu agar kebudayaan kita dihormati dunia. Kedua, dengan cara kita harus bisa mempengaruhi melalui panggung-panggung atau forum - forum dan juga representasi di tataran kebudayaan. Contohnya, di Jakarta kan ada British Council, Erasmus Huis, Central Culture France. Itu kan kantong-kantong kebudayaan. Nah, kita juga harus mampu hadir di dunia, khususnya di negara-negara strategis, di mana menciptakan kantong-kantong kebudayaan Indonesia dan bisa diakses sehingga dekat dengan masyarakat dunia.