Sayang Ibu demi Gerakan Satu Juta Sambungan
Saya akan memberikan dukungan maksimal kepada program strategis PGN ini. Termasuk menerobos berbagai hambatannya. Misalnya di Semarang dan beberapa kota sekitarnya. PGN akan membangun jaringan pipa distribusi gas alam ke rumah-rumah penduduk. Tapi, izinnya ada di tangan PT Rekayasa Industri (Rekind). Waktu tender dulu PGN kalah. Rekind nomor 1, PGN nomor 2.
Tapi, Rekind tidak kunjung membangun jaringan itu. Padahal, sudah lima tahun izin ada di kantongnya. Maka, Rekind akan saya minta mundur. Kebetulan perusahaan itu adalah anak perusahaan BUMN. Saya sudah hubungi direksi holding-nya. Sudah disanggupi. Rekind saya minta fokus pada bisnis utamanya: engineering.
Rekind harus menjadi perusahaan engineering kebanggaan bangsa. Sejak krisis ekonomi tahun 1998, tinggal Rekind-lah perusahaan engineering kelas dunia yang masih dimiliki bangsa ini. Dua perusahaan lainnya sudah jatuh ke tangan asing. Untuk tender-tender internasional EPC dan engineering, praktis Indonesia hanya diwakili Rekind. Karena itu tidak boleh lengah. Proyek-proyeknya harus selesai tepat waktu.
BUMN sendiri sering melakukan tender internasional. Seperti Pertamina untuk proyek-proyek besarnya. Juga PLN, Pelindo, Angkasa Pura, dan yang lainnya. Kalau reputasi Rekind di kelas internasional merosot, proyek-proyek itu akan jatuh ke perusahaan luar negeri.
Maka, saya minta Rekind mundur dari bisnis distribusi gas alam. Dengan demikian, jaringan distribusi gas alam di Semarang itu otomatis akan digantikan PGN, yang sudah lebih siap membangunnya. Rekind kalau perlu mengakuisisi perusahaan sejenis di Eropa. Sebagai "kuda sembrani" untuk memenangi tender-tender internasional di Indonesia.
Gas alam adalah masa depan energi kendaraan dan rumah tangga kita. Langkah mewujudkannya memerlukan kerja cepat. Das des... Set set wuet! (*)
Dahlan Iskan
Menteri BUMN