SBY Bantah Bersandiwara
jpnn.com - JAKARTA - Gencarnya hujatan, cacian dan makian terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pasca sidang paripurna DPR terkait UU Pilkada, membuat yang bersangkutan kelimpungan.
Akibat "dihajar" di media sosial, SBY pun melakukan sejumlah upaya marathon untuk memulihkan citranya yang terpuruk saat itu.
Upayanya yang terkini adalah menerbitkan dua Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) untuk membatalkan UU Pilkada yang baru saja disahkan.
Pembuatan draft Perppu itupun dikebut. Para menteri dan pejabat terkait pun terpaksa kerap begadang untuk menyelesaikan draft tersebut. Akhirnya, berkat kerja keras mereka, dua
Perppu pun berhasil dirampungkan bahkan telah diteken SBY. Tidak sedikit publik yang lantas balik memuji SBY. Namun, masih banyak juga yang menganggap upaya SBY tersebut hanya sekedar sandiwara politik.
Menanggapi hal tersebut, Presiden RI keenam itupun kembali angkat bicara. Dia menegaskan bahwa segala hal yang dilakukannya beberapa hari terakhir, bukan sandiwara.
"Barangkali itu yang mereka lihat, jangan-jangan SBY ini merekayasa. Merekayasa bagaimana dan untuk apa? Politik yang saya jalankan selama 10 tahun memimpin negeri ini, politik yang terang, politik yang tidak ada agenda tersembunyi," paparnya dalam akun youtube pribadinya yang diunggah Kamis malam (2/10) lalu.
Dalam kesempatan tersebut, SBY menyatakan kekecewaannya terhadap publik yang menuding dirinya ikut bertanggung jawab dengan penetapan sistem pilkada tidak langsung tersebut. Dia menilai, tudingan-tudingan negatif tersebut salah sasaran.