SBY dan 20 Menteri Hadiri Akad Nikah Putri Sultan
Selasa, 18 Oktober 2011 – 08:43 WIB
Juga disiapkan konyoh (lulur atau bedak basah dibuat dari tepung beras dan kencur), manca atau panca, landa merang, santen kanil, air asem, dan dua butir kepala tua. Selain itu ada juga daun-daunan yang terdiri daun kluwih, daun kara, daun apo-apo, daun awar-awar daun turi, daun dadap srep, alang-alang, dan duri kemarung. Tidak lupa?kendi atau klenting. Kendi berisi air bersih untuk menutup dan mengakhiri upacara siraman.
Siraman pertama dilakukan GKR Hemas (ibunda) dengan menyiram pada bagian rambut Bendara. Wakil Ketua DPD RI itu melanjutkan siraman ke pundak putri bungsunya dan bagian tubuh lain. Siraman dilanjutkan calon besan Hj. Nurbaiti Helmi diikuti kerabat Kraton seperti GBRAy Murdokusumo, BRA Puruboro, dan Nyai Kanjeng Raden Penghulu Dipodiningrat.
GKR Pembayun menuturkan, untuk upacara siraman sebetulnya jumlah orang yang memandikan tidak dibatasi dan asal jumlahnya ganjil. Meski begitu tokoh yang melakukan siraman harus benar-benar orang terpilih, yaitu mempunyai budi pekerti yang dapat dijadikan teladan. Sebab yang menyiram akan menjadi teladan bagi pernikahan kedua pasangan," ujar Pembayun. Siraman ini diakhiri juru rias atau sesepuh (orang yang dituakan) dengan memecah kendi atau klenthing dari tanah liat.