SBY Keluarkan 7 Instruksi di Masa Transisi
jpnn.com - JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara soal sejumlah tudingan miring terhadap pemerintahannya di masa transisi ini. Tudingan itu terkait adanya anggapan bahwa pemerintahannya mempersulit pihak Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang akan memulai pemerintahan baru nanti.
SBY pun menampik anggapan itu. Presiden RI dua periode itu justru menyatakan komunikasinya dengan Jokowi sudah berjalan baik saat pertemuan di Bali. Namun, banyak pihak menyalahartikan niat baiknya membantu Jokowi.
"Sebenarnya komunikasi dan konsultasi antara tim presiden terpilih antara tim jajaran pemerintahan telah berlangsung. Berlangsung baik. Namun saya simak dan ikuti ada pemberitaan di dunia media massa yang barangkali saya memandang perlu untuk memberikan penjelasan hari ini. Meskipun sebenarnya saya tidak ingin memberikan penjelasan tambahan karena dulu pernah saya sampaikan," ujarnya di kantor kepresidenan, Kamis, (11/9).
Atas dasar itu, SBY pun mengeluarkan tujuh pernyataan yang dianggapnya sebagai instruksi dan kebijakannya jelang pergantian pemerintahan. Pertama, SBY mengingatkan bahwa pemerintahannya saat ini membantu tim presiden terpilih bentukan Jokowi-JK dalam mempersiapkan pemerintahan mendatang.
Semua itu, kata SBY, dilakukan dengan tata tertib dan mekanisme yang telah disepakati dalam pertemuannya dengan Jokowi di Bali. SBY pun berharap keseluruhan komunikasi dan konsultasi itu berjalan dengan baik.
"Saya juga berharap hasil dari pertemuan konsultasi dijelaskan pada publik sejelas-jelasnya. Kalau penjelasannya tidak tepat, bisa menimbulkan salah pengertian dari masyarakat. Dan tentu ini tidak kita kehendaki. Sebab niat pemerintah ini tulus bantu presiden terpilih," imbuhnya.
SBY juga sudah menginstruksikan pada jajaran menteri dan pejabat senior di pemerintahan untuk tidak mengomentari, menanggapi atau menyalahkan kebijakan dan program yang akan dilaksanakan pemerintahan mendatang. Alasannya, hal itu sepenuhnya menjadi hak Jokowi dan pemerintahan mendatang.
"Kalau elemen itu dijalankan dalam komunikasi dan konsultasi pemerintah sekarang ini dengan tim transisi, maka manfaatnya akan nyata. Itu kebijakan saya," tegas Presiden.