SBY Minta Menteri Rangkul Pers
Jangan Terjebak kepada Politik PencitraanSabtu, 23 Oktober 2010 – 04:58 WIB
Terkait dengan kemungkinan reshuffle, Anas menyatakan, semua bergantung kepada hasil evaluasi yang dilakukan sepenuhnya oleh presiden. "Yang betul-betul tidak cakap lebih baik memang tinggal kelas (di-reshuffle, Red) saja, tidak usah dipaksakan naik ke kelas dua," tandasnya.
Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanudin Muhtadi mengingatkan, dorongan untuk lebih meningkatkan komunikasi ke publik tersebut jangan sampai menjebak menteri kepada pencitraan politik semata. Apalagi, pencitraan yang tidak berdasar capaian konkret.
Menurut dia, model komunikasi politik semacam itu justru hanya akan makin memperparah ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah. "Hati-hati, pencitraan yang gagal memunculkan trust itu sangat berbahaya," ingat Burhan.