SBY Sebut Kampanye Pemilu 2014 yang Terbaik
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa bangga dengan penyelenggaraan masa kampanye Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 yang berakhir Sabtu (5/4) lalu. Ia bahkan menyebutnya sebagai masa yang terbaik di masa reformasi.
"Atmosfir di lapangan, saya kira rakyat kita juga merasakan jauh lebih baik dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya. Misalnya dalam era reformasi ini pemilu yang demokratis yang diselenggarakan oleh bangsa kita adalah pemilu tahun 1999, 2004 dan 2009," kata SBY dalam jumpa pers usai memimpin rapat kabinet terbatas membahas kesiapan pengamanan pileg 2014 di Istana Kepresidenan, Selasa (8/4).
Saat memberi keterangan pers, Presiden SBY didampingi oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Susi Silalahi, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Mendagri Gamawan Fauzi, Menlu Marty Natalegawa, Menkum HAM Amir Syamsudin, Menkominfo Tifatul Sembiring, Menpan-RB Azwar Abubakar, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kapolri Jenderal Sutarman, Jaksa Agung Basrief Arief, dan Seskab Dipo Alam.
Menurut SBY, kelebihan masa kampanye kali ini adalah tidak adanya korban jiwa dan bentrokan antar massa pendukung partai peserta pemilu. Selain itu, lanjutnya, angka kecelakaan lalu lintas serta pelanggaran pemilu juga menurun drastis dibanding sebelumnya.
"Memang ada insiden di Aceh yang berangkat dari kompetisi elemen partai lokal dan nasional di daerah itu. Tapi secara keseluruhan, saya katakan kita patut bersyukur," ujarnya.
SBY pun mengucapkan terimakasih kepada partai politik, masyarakat serta aparat keamanan. Menurutnya, kedewasaan dan kematangan berpolitik seluruh pihak terkaitlah yang memungkinkan terciptanya situasi kondusif ini.
SBY juga berharap keberhasilan ini dapat terus berlanjut sampai berakhirnya pemilihan umum presiden mendatang.
"Mudah-mudahan dapat berlanjut pada pemilu selanjutnya tahun 2019. Kalau kita sukses 5 kali melaksanakan pemilu yang damai dan demokrasi, Indonesia boleh bangga dan bersyukur karena sudah memiliki demokrasi yang matang," tandasnya. (dil/jpnn)