SD Negeri Berdinding Seng, Lantai Tanah, Ini di Indonesia!
Antusiasme tersebut juga terlihat pada Sabtu pagi tiga pekan lalu itu. Ketika lonceng berbunyi, dengan segera para siswa berlarian menuju kelas masing-masing. Sebagian di antaranya tak mengenakan sepatu.
Kalau sebagian sekolah di Belu NTT menghadapi problem kelangkaan murid, yang terjadi di SDN Raibasin justru sebaliknya. Menurut Ester, peminat sekolah tersebut cukup banyak. Namun, tidak mungkin pihaknya menerima semuanya. ”Daya tampung kami tidak mencukupi,” ujar guru 53 tahun itu.
Dari 31 siswa yang mendaftar di tahun ajaran 2017–2018, terpaksa hanya 21 yang diterima. Selebihnya diarahkan ke SDN Matitis yang berjarak sekitar 2 kilometer dari SDN Raibasin.
Secara lahan, SDN Raibasin sebenarnya masih bisa leluasa membangun. Masih luas. ”Begitu ada anggaran, nanti kami buat setidaknya memanjang seperti huruf L,” terang Agus.
Tentunya dengan dinding yang dibikin bertembok pula. Jadi, bangunannya permanen. ”Dengan dinding seng saja kami semangat belajar, apalagi kalau ada temboknya,” kata Tania.
Hari kian beranjak siang. Jam istirahat baru saja selesai. Celoteh para murid di kelas terdengar jelas dari ruang guru. Beberapa siswa tampak masuk ruang tempat Jawa Pos berbincang dengan Ester. Meminta kapur tulis karena persediaan di kelas habis. Mereka tak sabar menunggu pelajaran berikutnya. (*/c9/ttg)