SDR Desak Kapolri Berantas Pemain Batu Bara Spanyol di Kaltim
Gambarannya begini, kata Hari, di sektor hulu ada petambang liar yang jual murah karena ilegal. Lalu, barang ini dibeli oleh broker atau pedagang. Barang-barang ilegal yang dikumpulkan ini lalu diberi sertifikat dan keterangan dari broker menggunakan surat-surat dari perusahannya (atau meminjam).
Sehingga, saat mencapai hilir, batu bara ini seolah-olah berasal dari pertambangan yang resmi dan memiliki surat-surat.
Modus ini tidak akan lancar, jika tidak ada kongkalikong dengan oknum aparat setempat.
“Sebenarnya, sinyalemen dari M Nasir itu menjadi petunjuk bagi kapolri untuk mulai melakukan penyelidikan. Terutama terkait, adanya dugaan kalau anak buahnya di lapangan justru banyak yang menjadi oknum untuk bekingan para mafia tambang tersebut,” ujar Hari.
Hal ini tentunya memprihatinkan. Padahal, mestinya aparat tersebut dapat menjaga perdaganagn komuditas yang cukup strategis tersbeut. Apalagi, di sejak tahun lalu tengah terjadi kelangkaan pasokan batu bara.
“Jika menyimak perkembangan di Ukraina dan Rusia, bukan tidak mungkin demand terhadap batu bara akan kembali menjulang. Namun, selama pasar dikuasai oleh para mafia, jangan berharap negara akan mendapat manfaat,” ujarnya.
Maka dari itu, Hari berharap banyak terhadap Kapolri. “Kunci dari kasus ini adalah keseriusan Kapolri untuk membongkarnya. Langkah awal bisa melakukan evaluasi terhadap anggota Polri yang bertugas dalam jalur perdagangannya dari hulu ke hilir. Jika ada indikasi keterlibatan, langsung copot diganti aparat dari luar daerah," pungkas dia. (dil/jpnn)