Sebaiknya Pak Jokowi Berduet dengan Rajawali Ngepret
Rizal yang terlahir dari keluarga sederhana dan menjadi anak yatim sejak kecil, sambung Osmar, dikenal gigih dan tanpa lelah membela kaum duafa. Selain itu, pendiri ECONIT Advisory Group tersebut juga getol menyuarakan pluralisme.
Karena itu Osmar menyebut Rizal hanya milik masyarakat Minangkabau, namun juga kepunyaan masyarakat Indonesia dan dunia sebagaimana Proklamator RI Bung Hatta.
Osmar juga menyinggung pertumbuhan ekonomi yang setagnan di angka 5 persen. Padahal, janji Joko Widodo-Jusuf Kalla pada masa kampanye adalah menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen.
“Bagi Rizal Ramli kegagalan ini karena kebijakan ekonomi neoliberalisme yang diterapkan Sri Mulyani dan menko perekonomian (Darmin Nasution, red). Kebijakan neolib menteri keuangan ini makin memperlemah daya beli rakyat,” tegasnya.(ara/jpnn)