Sebelum Disergap KPK di Tanjungpinang, Gubernur Kepri Sempat ke Restoran Sop Ikan di Batam
Namun, Nurdin menolak saran stafnya itu. "Banyak berkas yang harus ditandatangani di Tanjungpinang," katanya kepada staf tersebut.
Akhirnya, tiket Nurdin ke Jakarta dijadwal ulang menjadi pukul 09.00 dari Batam. Karena ia berencana menginap di Tanjungpinang dan pagi hari akan menyeberang kembali ke Batam untuk terbang ke Jakarta.
Dengan menggunakan kapal feri milik Pemprov Kepri, Nurdin dan beberapa kepala dinas dan pegawai Pemprov Kepri menyeberang ke Tanjungpinang. Mereka sampai di Kota Gurindam itu menjelang Magrib. Di pelabuhan Tanjungpinang, mereka berpisah ke rumah masing-masing. Nurdin dan beberapa ajudannya meluncur ke rumah dinasnya yang hanya berjarak 100 meter dari pelabuhan.
Nah, rupanya, KPK sudah menunggu Ketua DPW Nasdem Kepri itu di sana.
Sementara itu, Plt Kabag Humas dan Protokol Pemprov Kepri Zulkifli mengaku tak percaya dengan kabar penangkapan Nurdin oleh KPK. Sebab ia dan Gubernur beserta rombongan baru saja sampai di Tanjungpinang menjelang magrib, Rabu (10/7) petang.
"Kami sama-sama naik kapal dari Batam pukul 17.00 WIB dan turun di Pelantar II Tanjungpinang," kata Zulkifli malam tadi.
Menurut informasi yang ia peroleh, dari Pelantar II itu Gubernur bersama para ajudannya langsung menuju ke rumah dinas sekaligus kantornya di Gedung Daerah Tanjungpinang. Saat itu, Kepala DKP Provinsi Kepri, Edy Sofyan, sudah menunggu di sana. Namun Zulkifli mengaku tidak tahu, apakah saat itu juga Nurdin dan Edy langsung disergap KPK atau ada proses pemeriksaan sebelumnya.
"Saya sudah hubungi sopir pribadinya. Tapi tak diangkat-angkat walaupun hapenya aktif," kata Zulkifli.