Sebuah Kisah yang Indonesia Tak Ingin Dunia Tahu
Penggunaan tentara anak-anak dilarang berdasarkan hukum internasional.
"Anak-anak tidak bergabung karena Egianus meminta mereka melakukannya. Mereka yang ayahnya ditembak, disiksa, kemudian mati - akibatnya banyak yang akan ikut," katanya.
"Banyak anak sekolah di Nduga yang ikut perang," tambah Raga.
Kini muncul sejumlah video yang menunjukkan dugaan pelanggaran hak asasi manusia oleh pihak Indonesia.
Satu klip dari video tersebut memperlihatkan kuburan yang tak begitu dalam, berisi mayat tiga perempuan Papua dan dua anak-anak. Aktivis HAM mengklaim korban ini ditembak oleh aparat keamanan Indonesia.
Indonesia membantah telah melakukan pelanggaran HAM dan menyatakan aparat keamanan mereka merupakan "organisasi militer profesional yang tunduk pada kode etik yang ketat dan aturan prosedur dalam melakukan operasi, termasuk kewajiban untuk menghormati dan mempromosikan HAM".
"Prinsip-prinsip HAM juga telah dimasukkan ke dalam rules of engagement," pernyataan dari Kedutaan Besar RI di Canberra.