Sebut Soekarwo-Saifullah tak Beretika
jpnn.com - JAKARTA - Bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Herman Sumawiredja menilai langkah pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf benar-benar sangat tidak beretika.
Karena meski telah mengantongi 60 persen dukungan sebagai syarat mengikuti Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim, namun tetap mencoba memborong dukungan dari partai politik lain.
"Pihak Karsa (sudah mengantongi) 60 persen lebih suara dukungan, tapi masih mencoba memborong lagi termasuk yang jauh sebelumnya telah menyatakan berpihak kepada kami. Ini demokrasi tak beretika, apalagi ada unsur-unsur intimidasi dan premanisme," ujar Herman di Jakarta, Rabu (24/7).
Hal-hal seperti ini menurut Herman, tidak bisa dibiarkan terus terjadi di Indonesia yang tengah berjuang membangun demokrasi. Apalagi dalam tindakan kecurangan dimaksud diduga melibatkan sejumlah penyelenggara pemilu yang ada di Jatim.
"Bahwa politik memang keras, akan tetapi tetap harus beretika dan dalam koridor yang benar dan tak melanggar etika. Kita sangat menyayangkan KPU bagian dari kelompok itu," ujar pria yang maju berpasangan dengan Khofifah Indar Parawansa ini.
Pernyataan Herman diamini Khofifah. Lebih jauh ia menilai intimidasi terjadi dengan sangat sistematis. Dimana partai-partai yang tidak bersedia memindahkan dukungannya dari mereka, memeroleh sejumlah ancaman.
"Atas dugaan tersebut telah kita sampaikan berupa dokumen penguat awal. Tentu nanti akan dibeberkan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)," ujarnya.
Menurut Khofifah, sidang perdana atas gugatan dan permohonan yang mereka dilayangkan pada dua lembaga tersebut Jumat (19/7), akan digelar secara terpisah pada Kamis (25/7). Dimana sidang PTUN berlangsung di Surabaya pukul 10.00 WIB. Sementara sidang DKPP berlangsung di Jakarta Pukul 14.00 WIB.