Sederet Fakta soal PKI Pelaku Gestapu Menurut Prof Aminuddin Kasdi
jpnn.com, JAKARTA - Sejarawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Aminuddin Kasdi menyatakan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan dalang di balik Gerakan 30 September 1965 atau Gestapu.
Menurutnya PKI menghalalkan segala tipu daya untuk mencapai tujuannya, termasuk dengan menista Islam dan memutarbalikkan sejarah.
"Jadi memang PKI itu caranya menghalalkan segala cara, tidak ada yang haram dan batal, semuanya boleh. Karena itu kemudian mereka mencoba membalikkan fakta sejarah," kata Aminuddin Kasdi sebagaimana dikutip dari focus group discussion daring Pusat Kajian dan Analisis Data (PKAD) yang diunggah ke YouTube belum lama ini.
Mahaguru ilmu sejarah itu lantas memperkuat argumennya tentang PKI sebagai dalang G30S. Menurutnya, PKI langsung membekukan Kabinet Dwikora pada 1 Oktober 1965.
Selain itu, PKI juga mengumumkan pembentukan Dewan Revolusi Indonesia, serta menentukan kepangkatan dalam hierarki tentara.
"Itu kan menyatakan makar, kudeta, bahkan sebelum Gestapu pentolan PKI telah bertemu dengan dedengkot PKC (Partai Komunis China)," tegasnya.
Namun, Aminuddin melihat saat ini PKI berupaya membalikkan fakta itu dengan itu dengan menyatakan diri sebagai korban. Menurutnya, PKI menjadi korban TNI AD.
"Kalau sekarang ini kemudian mereka mengaku sebagai korban, mengapa? Karena mereka ini memandang peristiwa G30S/PKI adalah setelah 1 Oktober 65 dan yang dituduh adalah Angkatan Darat. Padahal yang bergerak saat itu adalah massa nonkomunis yang marah atas pengambilalihan kekuasaan oleh PKI," katanya.