Segera Normalisasi Kali Angke
Rabu, 27 Oktober 2010 – 08:09 WIB
JAKARTA - Selain melanda Kota Tangerang, akibat luapan Kali Angke juga membuat banjir di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sejak Senin (25/10) lalu. Kabid Pengairan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Tangsel, Djudianto mengatakan banjir itu akibat sedimentasi (endapan lumpur, Red) Kali Angke yang parah. Karena itu dia meminta pemerintah pusat segera menormalisasi Kali Angke. Apalagi kali itu tujuan buangan air sungai-sungai di Kota Tangsel.
”Tapi itu kebijakan pemerintah pusat untuk menormalisasi. Kami tidak bisa melakukan apa-apa,” terangnya. Djudianto juga mengatakan, pencegahan banjir dengan membuka maupun menutup pintu air di tiga situ yakni Situ Parigi, Situ Pamulang dan Situ Ciledug tidak membantu banyak mengurangi volume air. Pasalnya, buangan air yang tertampung di situ-situ itu pasti akan menuju Kali Angke. ”Jadi air tetap berbalik. Karena kali angke sudah over load,” tegasnya.
Akibat luapan air itu, mengakibatkan empat tembok pembatas antara perumahan dan Kali Angke di Kota Tangsel roboh. Diantaranya, di Perumahan Villa Mutiara, di Perumahan Serua dan di Perumahan Cipayung. Serta tembok pembatas Kali Angke dengan SMP Negeri 5 Pondok Aren. ”Tembok pembatas itu roboh karena tidak kuat menahan tekanan air dan lumpur,” ungkapnya juga.
Akibat banjir, proses belajar mengajar di dua SD di Kota Tangsel yakni SD Negeri 4 Ciputat dan SD Negeri 1 Sarua harus diliburkan total. Pasalnya, air masih menggenangi dua sekolah itu setinggi 50 centimeter. Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan KotaTangsel, Ngatmin mengatakan akibat banjir di dua SD negeri itu mengakibatkan 2.500 buku pelajaran rusak. ”Itu buku LKS dan buku teori,” terangnya kepada INDOPOS kemarin. (kin)