Segudang Prestasi Karang Taruna Jatibening, Hasilkan Rupiah hingga Kepedulian Sosial
jpnn.com, BEKASI - Kicau kawanan burung gereja terdengar nyaring bersahut-sahutan di antara rindangnya pohon jambu. Pagi itu di penghujung April, Rohmatulloh lagi asyik berkutat dengan berbagai ragam budi daya di pekarangan rumahnya.
Kangkung, pakcoy dan selada di pipa-pipa paralon berjejer rapi, sementara di bawahnya ikan lele dan nila berenang di kolam masing-masing.
Sudah dua tahun, Rahmat, merintis Karang Bening Hydrofarm, budi daya sayur hidroponik yang juga salah satu usaha ekonomi produktif Karang Taruna Jatibening.
Diklaim lebih sehat dan segar karena tidak mengandung pestisida, Rahmat tak menyangka kebun sayur hidroponik tersebut bakal menjadi buah bibir.
“Awalnya saya menanam sayur hidroponik sebagai pelepas stres setelah seharian bekerja. Pas saya posting di medsos, ternyata banyak orang yang demen,” kata pendiri Karang Taruna Jatibening pada 2001 ini.
Berkat promosi dari mulut ke mulut, Karang Bening Hydrofarm kini dikenal sebagai pusat edukasi hidroponik di Kota Bekasi.
Selain wisata edukasi, Karang Taruna Jatibening juga melayani instalasi hidroponik. Sejumlah kelompok tani terbentuk di Kelurahan Jatibening, begitu pula PKK, Kelompok Pemuda dan Posyandu yang menggelar kegiatan-kegiatan produktif seputar sayur hidroponik.
“Setiap kali panen, ada blasting SMS ke warga Jatibening yang menginformasikan tentang penjualan sayur mayur agar nanti didata. Omzet tiap panen bisa ratusan ribu,” kata Rahmat.