Sehari Produksi 2.400 Botol Miras Palsu
Peralatan yang ditemukan di rumah itu seperti mesin press tutup botol 3 unit. Puluhan gelas takar kimia, 5 drum Biru, 2 wadah air merk Tedmond, pompa, corong, dan peralatan lain seperti obeng dan tang.
Kemudian, 5.000 botol kosong. 5.000 tutup botol bertuliskan ANNO 1777 Herman Jansen dan VK berikut ribuan stiker dengan tiga merek miras yang diproduksi. Didapati pula, puluhan botol alkohol ukuran 100 ml dengan kadar 70 persen dan ukuran 1 liter dengan kadar 96 persen.
Kapolda dan jajaran juga menemukan campuran bahan kimia Caramel Essence Wiskey kode 5.1.w001.1.2.R-2001 dan Caramel Colouring kode 3.18.0.1.S.5000. Ada 60 kardus masing-masing berisi 48 botol miras ukuran 350 ml yang sudah dikemas dan siap edar.
“Mereka ini bukan mengoplos. Tapi, meracik sendiri lalu dimasukkan dalam botol dan dikasih label miras bermerek,” kata Kapolda. Produksi miras racikan tersebut dimulai sejak dua bulan lalu, tepatnya setelah Lebaran Iduladha.
Dari pemeriksaan, kelima orang yang didapati di rumah itu hanya pekerja. Mereka punya tugas berbeda. Erwan, Edison dan Ardana menempel stiker dan memasukan botol-botol yang sudah berisi miras ke dalam kardus.
Mereka bertiga juga meracik miras palsu dengan arahan Joko dan Redi. Selain menjadi pengarah, Joko dan Redi juga menjadi sopir yang secara bergantian mengantar miras palsu tersebut ke ekspedisi. Nantinya, mobil ekspedisi yang mengirimkan miras-miras itu ke toko-toko yang memesan.
Untuk mengantar miras pesanan, Joko dan Redi menggunakan mobil Daihatsu Grand Max Putih BG 1524 UA. “Selain di Palembang, sasaran mereka juga ke Lubuk Lingau dan Jambi,” lanjut Zulkarnain. Polda masih menelusuri kemungkinan daerah lain yang menjadi sasaran peredaran miras palsu ini.
“Sebab ini sudah terorganisir,” cetus Kapolda. Dalam sehari, home industry tersebut bisa memproduksi 50 dus miras palsu berisi 48 botor per dus. "Jadi, dalam sehari mereka bisa hasilkan 2.400 botol miras palsu. Satu dus dijual Rp500 ribu sehingga omset mereka per hari tembus Rp25 juta," jelas jenderal bintang dua itu.