Sejarah! Uang Desain Baru Dirilis Berbarengan
Sebanyak 12 pahlawan dalam keppres tersebut, antara lain, Ir Soekarno dan Mohammad Hatta (Rp 100 ribu), Ir H Djuanda Kartawidjaja (Rp 50 ribu), G.S.S.J Ratulangi (Rp 20 ribu), Frans Kaisiepo (Rp 10 ribu), serta Dr KH Idham Chalid (Rp 5.000).
Kemudian, Mohammad Husni Thamrin (Rp 2.000) dan Tjut Meutia (Rp 1.000). Untuk pecahan uang logam, ada gambar I Gusti Ketut Pudja (Rp 1.000), Letnan Jenderal TNI (pur) Tahi Bonar Simatupang (Rp 500), Dr Tjiptomangunkusumo (Rp 200), dan Prof Dr Ir Herman Johanes (Rp 100).
Suhaedi menjelaskan, terdapat enam langkah proses di internal BI soal penerbitan uang. Yaitu, perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan dan penarikan (uang lama), serta pemusnahan (uang lama).
’’Saat ini kami sudah melakukan perencanaan. BI akan terus berkoordinasi dengan pemerintah, khususnya Kemenkeu. Nanti yang mengumumkan kapan penerbitannya adalah dewan gubernur BI,’’ terangnya.
Yang pasti, kata dia, penerbitan uang baru akan mempertimbangkan berbagai situasi dan dilakukan secara bertahap. Terutama mengenai penarikan uang yang sudah beredar.
’’Bergantung berapa banyak ketersediaan uang baru menyesuaikan kapasitas produksi di Perum Peruri. Tapi, BI berkomitmen menjaga ketersediaan uang beredar di masyarakat agar kebutuhan uang di masyarakat tidak terganggu,’’ tandasnya. (gen/c14/sof/jos/jpnn)