Sejauh Mana Efektivitas Menghadapi Lonjakan Covid-19?
Kemudian berdasarkan proyeksi jumlah penderita Covid-19 perlu disusun program deteksi dini dan perawatan kasus yang terjadi. Merupakan permasalahan besar untuk menyediakan tenaga, sarana, peralatan, dan obat serta bahan. Apalagi mengingat Indonesia dengan banyaknya penduduk, wilayah yang luas, serta cukup banyak daerah yang sulit dijangkau.
Saat ini saja terlihat kurang dalam ketersediaan maupun kurangnya koordinasi. Namun mau tidak mau masalah ini harus segera diatasi, apalagi dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang masih akan terus berlangsung. Jangan sampai penderita Covid-19 tidak ditangani hingga berkeliaran di masyarakat dan menimbulkan malapetaka.
Mengatasi kebutuhan pelayanan kesehatan tentu saja kalau hanya pemerintah tidak akan sanggup. Perlu kebersamaan dengan masyarakat, dunia usaha, LSM, organisasi kemasyarakatan, organisasi agama, lembaga pendidikan. Termasuk juga dari kalangan milenial yang selama ini sudah menunjukkan inisiatifnya untuk gotong royong membantu, namun tetap tidak mudah karena membutuhkan koordinasi dan kepemimpinan yang baik.
Manakala gelombang lonjakan Covid-19 telah usai, bukan berarti telah selesai pekerjaan yang perlu dilakukan. Pasca serangan wabah perlu dilakukan rehabilitasi untuk pemulihan. Pemulihan tidak terbatas hanya terhadap kondisi kesehatan tubuh penderita Covid-19.
Pemulihan perlu dilakukan terhadap efek psikologis yang mungkin terjadi, apalagi kalau terdapat stigma yang membekas. Juga perlu dilakukan pemulihan terhadap mereka yang sanak keluarganya meninggal.
Lebih jauh lagi pemulihan perlu dilakukan terhadap dampak sosial seperti pemulihan terhadap budaya kerja, pemulihan kondisi perekonomian, juga pemulihan pola pelayanan kesehatan. Keberhasilan menghadapi Covid-19 tergantung sejauh mana efektivitas mengantisipasinya.
Dalam hal ini sejarah mencatat dunia sudah beberapa kali diserang wabah penyakit dan peradaban manusia berhasil mengatasinya. Meski tidak mudah, namun dalam rangka mengatasi Covid-19, keberhasilannya tergantung pada kemampuan koordinasi, kepemimpinan yang efektif, serta kebersamaan berlandaskan gotong royong yang merupakan indentitas otentik peradaban bangsa Indonesia.***
Dr Paulus Januar, drg, MS adalah Pakar Kesehatan Masyarakat