Sejoli Tewas di Kamar Hotel Itu Tinggalkan Sepucuk Surat
“Diduga dalam tas itu ia sudah mempersiapkan senjata api rakitan dan sebuah celurit yang kami temukan dalam tasnya. Aksi ini sudah direncanakan oleh si laki-laki,” jelas Kapolres.
Setelah keduanya masuk ke dalam kamar hotel, tak jelas dan belum diketahui pasti apa yang terjadi selanjutnya.
Hingga keesokan harinya pada Senin (7/1) sekitar pukul 13.00 WIB, petugas hotel yang ingin mengkonfirmasi perpanjangan masa inap mengetuk pintu kamar namun tak mendapat jawaban hingga diputuskan untuk membuka kamar dengan menggunakan kunci cadangan.
“Setelah pintu dibuka, dua orang saksi pegawai hotel menyaksikan keduanya sudah tewas. Posisi si perempuan sedang berlutut di atas tempat tidur. Sedangkan si laki-laki dalam keadaan telungkup. Kepala keduanya pecah diduga ditembak dengan senjata api rakitan yang sudah disiapkan,” tambah mantan Kapolres Nias Selatan itu.
Korban perempuan ditembak dari atas kepala persis di ubun-ubunnya tembus ke bagian pelipis. Sementara itu korban laki-laki menembakkan diri dari keningnya.
“Peluru yang digunakan memakai peluru berkaliber cukup besar yakni 5,56 mm hingga mengakibatkan kepala keduanya pecah. Jadi pelaku penembakan bunuh diri setelah menembak teman wanitanya,” jelasnya.
Kapolres juga kembali menegaskan adapun motif kasus pembunuhan ini dipicu persoalan asmara. Karena menurut keterangan keluarga, Devi tak lagi pacaran dengan Hasyim. Sementara itu, Devi rencananya akan melangsungkan pernikahan pada pertengahan 2019 mendatang dengan pria lain.
“Si laki-laki kecewa karena rencana pertunangannya batal. Kemudian dia merencanakan aksi itu di kamar hotel,” kata Kapolres.
Dalam pemaparan kasus tersebut, Polisi juga menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya pakaian para korban, seprai, handphone, celurit, sepatu, tas ransel serta dua unit sepedamotor.