Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sejumlah Honorer Menangis di Kantor Menteri Yuddy

Selasa, 23 Desember 2014 – 14:09 WIB
Sejumlah Honorer Menangis di Kantor Menteri Yuddy - JPNN.COM
Tenaga honorer. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA--Belasan honorer kategori satu (K1) Provinsi Sulawesi Tengah didamping anggota DPRD serta pejabat dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) datang ke kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), mempertanyakan nasib mereka.

Kedatangan mereka diterima langsung Deputi SDM KemenPAN-RB Setiawan Wangsaatmaja, Selasa (23/12).

"Kami minta kejelasan nasib kami. Honorer kategori dua (K2) saja sudah ada yang dapat NIP. Sementara kami yang harusnya diselesaikan duluan malah belum jelas status kami," kata salah satu honorer yang mewakili rekan-rekannya.

Dia pun meminta pemerintah memberikan kepastian mau dikemanakan nasib 374 honorer K1 Sulteng.

"Kami sudah capek dengan ini, kami tinggalkan anak istri di rumah untuk mendengarkan langsung hasil pertemuan DPRD, BKD, dan KemenPAN-RB. Kalau perlu kami akan tidur di sini sampai kami dapat hasilnya," ujarnya sambil terisak.

Tangisan pria berperawakan tinggi besar di kantor MenPAN-RB Yuddy Crisnandi ini langsung diikuti rekan-rakannya yang lain. Melihat itu, anggota DPRD dan BKD Sulteng pun tidak bisa menahan rasa haru. Mata mereka berkaca-kaca.

"Bapak lihat sendiri kan, mereka ini orang-orang yang benar mengabdi sejak 2005 sampai sekarang. Tolong 374 honorer K1 ini diberikan kejelasan diangkat atau tidak," kata Farid Rivai, kabid Data dan Formasi BKD Sulteng.

Senada itu Muharam Nurdin, anggota DPRD Sulteng mengungkapkan, pemerintah perlu memberikan kejelasan status 374 honorer K1. Ini untuk menjaga stabilitas keamanan di Sulteng.

JAKARTA--Belasan honorer kategori satu (K1) Provinsi Sulawesi Tengah didamping anggota DPRD serta pejabat dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) datang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News