Sejumlah Investor Menyuntikkan Dana Tambahan untuk DELOS
Pada kesempatan yang sama CEO DELOS, Guntur Mallarangeng mengatakan sambutan positif telah terasa sejak November 2021 lalu.
"Ini terbukti DELOS on track untuk menjalankan pendampingan 100 hektare tambak udang intensif dan superintensif dalam waktu dekat. Saat ini, banyak permintaan dari berbagai wilayah agar kami membantu mereka. Lebih dari 600 hektar tambak yang masih menunggu sentuhan DELOS. Kami memang ingin mendorong Indonesia untuk sadar bahwa lautan kita yang luas memiliki potensi besar untuk menjadi sumber penggerak ekonomi nasional yang besar dan berkelanjutan," ujarnya.
Ke depannya, DELOS akan mengonsolidasikan value chain dari hulu ke hilir, mulai dari pemrosesan, pemasaran, ekspor, dan penjualan langsung ke pasar luar negeri yang bernilai lebih tinggi seperti Jepang dan Amerika Serikat.
DELOS juga mengembangkan dan membesarkan AquaLink, sebuah produk integrasi supply chain, yang akan menghubungkan petambak udang dengan pemasok untuk memfasilitasi penjualan l hasil panen dengan harga dan sistem pembayaran yang terbaik.
Tantangan selanjutnya yang akan dijawab oleh DELOS adalah akses finansial dan kesulitan permodalan yang dialami banyak petambak independen.
“Banyak petambak terpaksa menggunakan uang dari kantong mereka sendiri sebagai modal usaha. Ini merupakan hambatan besar karena banyak petambak yang tidak memiliki rencana cadangan jika tambak udang mereka tidak menghasilkan keuntungan. DELOS menghadirkan AquaBank dengan layanan pendanaan yang dilengkapi dengan penilaian resiko dan kebutuhan yang unik untuk setiap tambak dan pemiliknya. Kami berharap produk AquaBank dapat membantu mereka untuk meraih kesuksesan,” jelas Guntur.
Di samping bisnis, DELOS juga menaruh perhatian besar bagi pengembangan sumber daya manusia dalam industri akuakultur.
Untuk itu, DELOS akan mendirikan DELOS Maritime Institute (DMI) di Yogyakarta yang berfungsi sebagai pusat pelatihan dengan kurikulum kelas dunia dan praktik lapangan.