Sejumlah Jenis Baru Virus Corona Mengkhawatirkan Tapi Para Pakar Optimis
"Tingkat kemanjuran yang lebih dari 50 persen dianggap dapat diterima, tapi jelas hal itu merupakan penurunan yang relatif besar," ujar Prof Terry Nolan.
Studi lain yang mengamati sampel darah warga terinfeksi di Afrika Selatan menemukan hampir setengahnya tak memiliki antibodi penetral yang dapat dideteksi terhadap varian baru.
Hal ini menunjukkan bahwa varian baru dapat lolos dari kekebalan yang diinduksi secara alami sehingga membuka peluang terjadinya infeksi ulang.
Hal ini mirip dengan yang terjadi pada varian asal Brasil. Terjadi lonjakan kasus positif pada mayoritas orang yang telah terinfeksi sebelumnya.
Namun patut diingat bahwa vaksin yang ada sekarang menghasilkan kekebalan tubuh yang jauh lebih kuat daripada infeksi itu sendiri. Selain itu, antibodi hanyalah salah satu komponen dari pertahanan kekebalan tubuh manusia.
Menurut Prof Stuart Turville, sejauh ini tidak ada varian virus corona yang terbukti sepenuhnya menghindari antibodi yang dihasilkan vaksin.
Bisakah vaksin diperbarui?
Di saat para peneliti tetap optimistis dengan kemampuan vaksin yang ada saat ini untuk melindungi kita dari varian baru virus corona, virus ini mungkin mulai berkembang untuk menghindari kemanjuran vaksin.