Sejumlah Jenis Baru Virus Corona Mengkhawatirkan Tapi Para Pakar Optimis
Mutasi ini dikenal sebagai K417T dan E484K. Menurut pakar epidemiologi Prof Terry Nolan, kedua mutasi ini bersama mutasi N501Y kini menjadi perhatian utama para peneliti.
"Kombinasi ketiganya jauh lebih mengkhawatirkan daripada varian Inggris," kata Prof Terry, yang juga kepala penelitian vaksin dan imunisasi pada Doherty Institute.
"Semakin banyak terjadi mutasi pada domain pengikat reseptor, semakin besar kemungkinannya vaksin yang dirancang sebelumnya akan melenceng," ujarnya.
Apakah vaksin yang ada sekarang bisa tangani varian baru?
Bukti-bukti awal menunjukkan bahwa varian baru virus corona kemungkinan besar bisa diatasi oleh vaksin COVID-19 yang ada sekarang. Namun beberapa mutasi berpotensi mengurangi efektivitas vaksin.
Pabrikan vaksin Pfizer baru-baru ini melaporkan vaksin buatan mereka sama efektifnya dalam mengatasi varian virus corona asal Inggris.
Sementara Moderna, yang juga membuat vaksin COVID-19 dengan metode mRNA, menemukan bukti yang sama pada vaksin mereka.
Namun vaksin Pfizer dan Moderna yang memiliki kemanjuran sekitar 95 persen, tampaknya kurang efektif terhadap varian asal Afrika Selatan, meski tetap menghasilkan antibodi di atas tingkat yang diharapkan.
Hasil dari ujicoba fase 3 vaksin Novavax, menemukan bahwa vaksin buatan mereka memiliki kemanjuran 90 persen melawan strain SARS-CoV-2 asli, 85 persen melawan varian Inggris, dan hanya sekitar 50 persen melawan varian Afrika Selatan.