Sejumlah Perawat di Filipina Mengancam Mundur Saat Kasus Varian Delta Terus Meningkat
Serikat pekerja mengatakan banyak perawat yang marah karena mereka tidak mendapat 'tunjangan risiko khusus' yang sudah dijanjikan sebelumnya sebagai kompensasi bekerja di garda terdepan layanan penanganan COVID.
Tunjangan itu dijanjikan sekitar Rp1,4 juta per bulan.
"Bahkan sebelum pandemi, para perawat sudah menuntut agar mendapat kompensasi dan bayaran yang adil," kata Melbert Reyes, presiden Asosasi Perawat Filipina.
"Gaji dan tunjangan bagi perawat di Filipina tidaklah sebanding dengan di negara lain, khususnya di Inggris, Amerika Serikat dan Timur Tengah.
"Dan salah satu tuntutan dari para perawat adalah mereka mendapat bayaran yang layak."
Lebih banyak lagi perawat sudah mengancam akan berhenti atau mogok kerja bila tunjangan yang sudah dijanjikan tidak dibayar dalam beberapa hari mendatang.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, sudah memberikan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Anggaran waktu 10 hari untuk menyelesaikan pembayaran, tapi masalah tersebut belum juga terselesaikan.
"Bayar secepatnya," kata Presiden Duterte kepada Menteri Kesehatan Francisco Duque.