Sejumlah WNI di Melbourne Merasa Ditipu Talk Fusion
"Setelah saya membayar keanggotaan untuk satu orang, mereka meminta saya mendaftarkan anggota keluarga lain. Saya katakan tidak mau, tetapi mereka terus berkata 'ayolah-ayolah', hingga saya merasa tertekan ingin segera keluar dari situ."
Warga Indonesia di Melbourne lainnya yang juga merasa telah menjadi korban adalah Manik, yang juga memilih nama aslinya tidak disebutkan.
"Sepertinya modusnya sama, mereka mengajak orang-orang ke sebuah acara, eh tahunya mereka malah menawarkan produk. Disitulah kami merasa tertipu," ujar Manik yang mengaku telah membayar $15.000, atau lebih dari Rp 150 juta dalam sekali transaksi.
Angel, Ayu, dan Manik sama-sama mengatakan jika pria yang menjelaskan soal produk Talk Fusion kepada mereka bernama Martin Carter, yang belakangan mengaku sedang berlibur di Australia.
"Ia sangat pintar dalam berbicara dan merayu, saya terbuai dengan kata-katanya meski sebenarnya tidak terlalu jelas apa produk yang ditawarkannya," kata Manik.
Manik mengatakan Martin banyak menceritakan bagaimana kesulitan hidup yang pernah ia lalui, termasuk melunasi hutang-hutangnya.
"Sama seperti berbicara kepada saya, mereka tidak banyak terlalu menjelaskan produknya, tetapi topiknya berganti-ganti dari masalah pribadi ke masalah lain," kata Angelina.
ABC juga mendengar dari sumber lain yang pernah datang ke presentasi Talk Fusion. Ia mengatakan diundang datang dengan mengatasnamakan acara lain, namun ia tidak bergabung karena merasa bisnis yang ditawarkan bermotif penipuan.