Sekelumit Cerita tentang Affandi, Sopir, dan Gaji Lukisan
Tak lama dari perbincangan itu, Affandi menyuruh Djon menyediakan kanvas berukuran 30 x 30 cm. Sang Maestro segera melukis objek perahu Bali. Hasil lukisan itu kemudian disuruh Affandi dibawa ke Surabaya. Tak lain untuk menjualnya kepada Usman Nabhan. ”Lukisan ini besok kamu bawa ke Usman Nabhan di Surabaya. Ada memo dari saya,” perintah Affandi saat itu.
Usai menemui Usman dengan mengendarai kereta api, Pak Djon pulang ke Jogja dan segera lapor ke tuannya bahwa lukisan itu laku Rp 300 ribu. Apa tanggapan Affandi? ”Ya sudah, untuk kamu semua itu Djon,” jawabnya enteng.
Jumlah itu tentu cukup besar pada masanya. Sebab, menurut pengakuan Pak Djon, kalau ditotal, gajinya pertahun saat itu “hanya” Rp 100 ribu.
”Paman saya memang mengerti betul letak keindahan lukisan Affandi. Makanya dia bersedia membayar mahal untuk lukisan yang ukurannya cukup kecil itu,” papar Hamid Nabhan. (pda)