Sekjen Kemnaker Ungkap Pertemuan Kedua EWG Soroti Masalah Ketenagakerjaan Global, 2 Hal Dibahas
jpnn.com, YOGYAKARTA - Pengangguran dan kesenjangan pekerjaan layak menjadi sorotan pada pertemuan kedua Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan (The 2nd Employmnet Working Group/EWG Meeting) yang berlangsung di Yogyakarta.
Para delegasi dari sejumlah negara yang hadir, termasuk Indonesia, dalam pertemuan tersebut menekankan pentingnya kerja sama dalam pengembangan UMKM dan wirausaha dalam menyikapi berbagai masalah ketenagakerjaan global tersebut.
“Fokus pada pengembangan kewirausahaan, membangun ketahanan pelaku usaha, dan meningkatkan produktivitas yang beradaptasi dengan perubahan pasar tenaga kerja akan membantu memitigasi pengangguran dan kesenjangan pekerjaan yang layak menjadi semakin lebar,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Sekjen Kemnaker) Anwar Sanusi seusai membuka The 2nd EWG Meeting di Yogyakarta, Selasa (10/5).
Sekjen Anwar Sanusi mengatakan pandemi Covid-19 turut menjadikan masalah ketenagakerjaan tersebut semakin kompleks.
Untuk itu kepada delegasi EWG, ia menegaskan seluruh negara saat ini tidak boleh hanya fokus pada pemulihan pasar tenaga kerja, tetapi juga percepatan penyerapan tenaga kerja setelah pandemi Covid-19.
Menyadari peran penting dari usaha yang berkelanjutan sebagai penyedia lapangan kerja, stimulan inovasi dan pekerjaan yang layak, Sekjen Anwar mengingatkan kebijakan pemulihan juga harus mendukung keberlangsungan usaha dan lingkungan yang memungkinkan untuk meningkatkan inovasi, pertumbuhan produktivitas dan berkelanjutan.
Selain itu, termasuk UMKM sebagai pioner penting dalam perekonomian negara baik di negara maju maupun berkembang.
“Presidensi Indonesia bidang ketenagakerjaan mendorong peranan G20 untuk terus memperbaharui inisiatif kerja sama, kebijakan, dan program yang menjamin penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan, usaha mendukung pelaku usaha dan wirausaha yang berkelanjutan dan pasar tenaga kerja yang inklusif di era pascapandemi COVID-19,” tegasnya.